STRATEGI DAN KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN PERUBAHAN ORGANISASI
STRATEGI DAN KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN PERUBAHAN ORGANISASI
A. Defenisi Strategi
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Pengertian Strategi Menurut Parah Ahli :
1. David, Fred R, (2009, hlm.42), Strategic Management Concept and Cases, menyatakan bahwa: “Strategi adalah individu yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan organisasi. Strategi memiliki berbagai jabatan, seperti CEO, presiden, pemilik, ketua dewan, direktur eksekutif,rektor, dekan, atau pengusaha.” Selain dari itu, definisi dari strategi juga dapat dinyatakan dalam sumber yang sama, seperti menurut David, Fred R, (2009, hlm.44), Strategic Management Concept and Cases, menyatakan bahwa: “Strategi adalah cara dimana tujuan jangka panjang akan tercapai. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, penghematan, divestasi, likuidasi, dan joint venture.”
2. Menurut Mintzberg H. (1998) Strategi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama organisasi, kebijakan, dan urutan kegiatan menjadi suatu kesatuan.
Jadi strategi adalah suatu cara yang diterapkan oleh individu atau kelompok untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi guna mendapatkan sesuatu yang lebih baik sesuai dengan harapan organisasi.
Pada prinsipnya ada 3 tipe startegi yaitu;
1. Strategi manajemen; Strategi manajamen meliputi strategi yang dapat dila kuka oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara mikro. Misalnya strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
2. Strategi investasi; Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investa Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresi atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strate bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestiasi, dan sebagainya.
3. trategi bisnis ; Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional, karena strategi berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau strategi operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
B. Defenisi Organisasi
Menurut Robbins (1994) “Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”
Organisasi dimetaforakan sebagai “individu” atau “entitas sosial” yang identitasnya dapat tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan interaksinya dengan lingkungan sekitar yang relafan dan mepunyai nilai strategis yang bermakna.
Organisasi dapat dikatakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan, oleh karna itu organisasi dapat dikatakan
wadah kegiatan dari pada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya untuk
mencapai tujuan. Di kegiatan itu orang-orang harus jelas tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Pengertian yang demikian disebut
organisasi yang “statis”, karena sekedar hanya melihat dari strukturnya. Di
samping itu terdapat pengertian organisasi yang bersifat “Dinamis".
Pengertian ini organisasi dilihat dari pada sudut dinamikanya, aktivitas atau
tindakan dari pada tata hubungan yang terjadi di dalam organisasi itu, baik
yang bersifat formal maupun informal.
Jadi, orgaisasi adalah suatu
wadah yang didalamnya terdapat organg-orang yang bekerjasama sebagai satu
kesatuan sosial yang dikoordinir secara sadar guna mendapatkan tujuan bersama
atau kelompok.
Struktur organisasi merupakan suatu bentuk dari
organisasi tersebut, yang berisikan susunan orang-orang yang menduduki suatu
jabatan tertentu, berdasarkan wewenangnya masing-masing dan terdapat rentang
kendali dalam pelaksanaan organisasi tersebut. Secara umum ada tiga bentuk
strutur organisasi, yaitu struktur sederhana, struktur birokrasi, dan struktur
matrik.
Robbins juga mengemukakan pilihan desain baru dalam organisasi, yaitu:
1. Struktur tim, yaitu penggunaan tim sebagai piranti pusat untuk mengkoordinasi kegiatan kerja.
2. Organisasi virtual, yaitu suatu organisasi inti yang kecil, yang menggunakan sumber luar untuk fungsi-fungsi bisnis utama.
3. Organisasi tanpa tapal batas, yaitu suatu organisasi yang mengusahakan penghapusan rantai komando, mempunyai rentang kendali yang tak terbatas, dan menggantikan departemen dengan tim yang diberdayakan. (Robbins, 2002:146-148).
C. Perubahan
Organisasi
Menurut Robbins (1994), Perubahan Organisasi
(Organization Change) adalah perubahan yang terjadi pada organisasi, biasa
dilihat dari pergantian staf, konflik organisasi, pertumbuhan organisasi dan
pergantian pimpinan.
Perubahan organisasi ini merupakan perubahan
yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan maupun penyesuaian yang meliputi
struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu
organisasi. Setiap organisasi pasti akan
mengalami perubahan karena organisasi selalu mengahadapi berbagai macam tuntutan
kebutuhan. Tuntutan tersebut berasal dari internal dan eksternal dalam
organisasi yang selalu berubah. Perubahan dapat terjadi begitu saja tanpa
direncanakan, akan tetapi ada perubahan yang terjadi karena direncanakan.
Diera modern seperti ini seorang manejer dihadapkan
pada berbagai kesulitan atapun tantangan. Masalah yang dihadapi sangat sulit
untuk dipecahkan. Masalah-masalah yang dihadapi seperti perubahan lingkungan
yang semakain dinamis, kompleks dan tidak dapat diprediksi, dimana juga ikut
beperan dalam perubahan ialah teknologi, karakteristik persaingan, persaingan
industri dan aturan yang mengaturnya berubah secara dramatis. Disisi lain
seorang manajer perusahaan dihadapkan pada berbagai saran dan cara tentang
bagaimana mengembangkan strategi kompetitif, bagaimana mengubah, bagaimana meningkatkan
efisiensi, bagamaimana mendapatkan sumber daya manusia yang strategis yang
dapat mempertahankan kemajuan perusahaan.
Perusahaan memiliki pilihan untuk berubah jika
mereka ingin bertahan hidup. Yang strategis termasuk pemilihan sasaran, pilihan
produk dan layanan yang ditawarkan, desain dan konfigurasi kebijakan yang
menentukan bagaimana perusahaan memposisikan dirinya untuk bersaing dalam pasar
produk (misalnya, strategi bersaing), pilihan tingkat dan keragaman yang
sesuai, dan desain struktur organisasi, sistem administrasi dan kebijakan yang
digunakan untuk mendefinisikan dan mengoordinasikan kerja, (Rumelt, Schendel,
dan Teece 1991: 6 Dalam Graeme Salaman and David Asch 2003:1).
Setiap
organisasi selalu membutuhkan suatu perubahan, perubahan tersebut sebagai
reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan organisasi tersebut.
Perubahan organisasi mengacu
kepada hal yang berkaitan dengan aktivitas pelaksanaan tugas di dalam suatu
organisasi, sehingga menuju kepada suatu keadaan di dalam perusahaan tersebut
yang dianggap lebih baik oleh pihak manajemen seiring dengan berjalannya waktu.
Restrukturisasi organisasi adalah salah satu dari bentuk perubahan organisasi (Robbins, Stephen P. 1994)
Robbins menjelaskan tahap perubahan tersebut dengan
istilah unfreezing, moving, dan
refreezing.
Ø Unfreezing merupakan
proses awal dari tahap perubahan. Pada tahap ini terjadi pencarian perilaku dan
sistem lama (status quo). Pertentangan
antara faktor yang mendorong perubahan dan yang menentang akan terjadi pada
tahap ini. Tahap pencarian berjalan lancar jika kekuatan pendorong mendominasi.
Kekuatan pendorong perubahan selanjutnya menggerakkan pada perilaku dan sistem
yang diinginkan.
Ø Moving merupakan
tahap pembelajaraan. Pada tahap ini, pekerja diberi informasi baru, model dan
sistem kerja yang diharapkan diterapkan nantinya, atau sebuah cara pandang baru
untuk level pengambil kebijakan.
Ø Refreezing merupakan
tahap pembekuan kembali perilaku, sistem serta cara pandang yang diharapkan.
Pada tahap ini diperlukan sebuah peneguhan dan penegasan kembali tentang arti
penting perubahan yang sedang dijalankan. Guna mendukung perubahan jangka
panjang diperlukan sebuah sitem yang mengawal dn menjamin pelaksanaan perubahan
yang sedang dijalankan.
D.
Strategi
Mempertahankan Perubahan Organisasi
Perubahan merupakan
pengadopsian ide atau perilaku yang baru oleh suatu organisasi. Dorongan untuk
melakukan perubahan dapat berasal dari kekuatan kekuatan di luar organisasi seperti
persaingan, pelanggan, pesaing baru maupun kekuatan-kekuatan internal
organisasi (antaralain perubahan tujuan, rencana dan problema perusahaan) (Daft
2006). Perubahan secara terencana memerlukan komitmen semuan tingkatan dalam
organisasi. Dalam sistem organisasi yang bersifat hierarkis dan topangan budaya
yang bersifat paternalistik, agen perubahan biasanya dimotori oleh top
manajamen. Manajer atau pimpinan organisasi berpengaruh kuat dalam mengubah
perilaku bawahannya karena ditopang oleh otoritas structural maupun keabsahan
kultural (Robbins dan Judge 2009; Daft 2006 serta Pearce dan Robinson 2007), (Sugeng Mulyono, Memetakan Perubahan
Organisasi Dalam Desain Learning Organization Pada Usaha Kecil Menengah
Di Kota Malang dalam Jurnal Volume XVIII No. 1).
Ada beberpa hal
yang dilakukan untuk mempertahankan Perubahan Organisasi menurut Graeme and
David Asch
a. Mengubah Struktur
Salah satu jenis perubahan
organisasi terbaru yang paling penting dan cepat
adalah
perubahan struktural. Ini populer dan sangat cepat. Ini adalah
perubahan yang mana mengubah 'bentuk'
dari organisasi, jumlah tingkat manajemen, jumlah pekerjaan, atau prinsip-prinsip yang mengatur
organisasi (wilayah, produk,
fungsi,
grup klien, atau kombinasi dari
dua atau lebih ini).
b. Mengubah Proses
Setiap organisasi bukan saja melihat struktur
melainkan pada proses perpindahan perubahan tersebut. Ini penting sebab semua sumber
daya yang handal diutamakan.
c. Mengubah Budaya
Ini ditegaskan bahwa setiap karyawa memiliki sikap
kerja yang baik sesuai dengan fungsi sikerja, perlu adanya penekanan fungsi dan
tujuan sesuai dengan bidang sehingga budaya kerja dalam tranformasi perusahaan
dapat disesuaikan.
Isu mengenai transformasi organisasional telah
mendorong para manajer sebagai agen perubah berlomba merencanakan perubahan dan
pengelolaannya sehingga dapat memenangkan perubahan
dan memenangkan persaingan yang ada dalam dunia bisnis abad ini. Banyak
perusahaan yang berusaha untuk menjadi lebih kompetitif dengan melakukan
perubahan yang saling melengkapi dalam elemen-elemen manajemen, hubungan, gaya,
nilai, dan budaya. Perubahan –perubahan itu mencakup inovasi produk, proses
manufacturing, dan komunikasi atau arus informasi. Menurut Ivancevich (1999) ada
beberapa alternatif pendekatan yang dapat digunakan manajer untuk mengelola
rencana perubahan yaitu:
1. Managing
change trough power
Manajer mempunyai power
dan dapat menggunakannya untuk mendorong karyawan untuk berubah seperti keinginan
manajer,
2. Managing change
Perubahan yang didasarkan
pada alasan-alasan tertentu, dan
3. Managing Change trough Reeducation
Implikasinya untuk
memperbaiki fungsi-fungsi organisasional. Manajer yang mengimplementasikan
program perubahan memiliki komitmen untuk melakukan perubahan fundamental dalam
perilaku organiasional. Hal itu dapat dilakukan dengan prinsip pembelajaran
dengan tidak mempelajari perilaku lama dan mempelajari perilaku yang baru.
Prinsip pembelajaran itu meliputi unfreezing old learning:
orang yang ingin mempelajari cara-cara baru, instill new learning:
memerlukan training, demonstrasi dan empowerment dan refreeze
that new learning:melalui aplikasi umpan balik dan reinforcement.
Proses mengelola perubahan melalui pendekatan reeducation dapat
dipahami secara logika dan melewati beberapa langkah dan disebut model
pengelolaan perubahan, yaitu (Ivanchevich:1999):
a. forces for change seperti kekuatan eksternal dan internal organisasi,
b. diagnosis of the problem melalui pencarian informasi, menginterpretasikan dan menyajikan
data, partisipasi dan agen perubahan,
c. selection appropriate
methode, sedikitnya ada tiga pendekatan yang dapat dipilih yaitu pendekatan struktural
melalui tindakan manajer yang mencoba memperbaiki keefektifan dengan memperkenalkan
perubahan melalui kebijakan formal; pendekatan tugas dan teknologi seperti job
enlargement, changes in office design etc; dan pendekatan asset manusia
seperti program management by objectives yang didesain untuk membantu
individu menentukan kinerjanya.
d. impediment and limiting condition,seperti leadership climate ( kepemimpinan
partisipatif), formal organization dan organizational culture
(misal isu organisasi pembelajaran)
e. implementation of method,
penerapan metode yang sudah dipilih dan
f. program evaluation seperti feedback, pembuatan revisi jika diperlukan.
Manajer harus mengimplementasikan perubahan dan memonitor proses
perubahan serta hasilnya. Implementasi model ini bisa saja gagal dan hasilnya
jelek tapi aksi responsive dapat memperbaiki situasi ini, dan model ini
bukanlah solusi akhir tapi cukup memberi kontribusi sebagai alternative solusi.
· Conto
Kasus
Telkom IDeC telah tujuh kali bertranformasi, tidak hanya pada penanaman unitnya namun juga model bisnis unit yang telah berdiri sejak tahun 1979 ini. Tranformasi ini dilakukan karena organisasi harus mengadopsi perubahan lingkungan, baik lingkungan internal, maupun eksternal organisasi. Bermula dari pusat pendidikan, penelitian, dan pengembangan Telekomunikasih (PUSDIKLITBANGTEL) pada tahun 1979 selanjutnya berkembang menjadi pusat penelitian dan pengembangan telekomunikasih (PUSLITBANGTEL) pada tahun 1985 dan pada tahun 1990 ada penambahan fungsi perencanaan sehingga menjadi pusat perencanaan, penelitan, dan pengembangan (PUSRENLITBANG).
Telkom Indonesia meprediksi bahwa teknologi informasi akan berkembang dalam teknologi telekomunikasi sehingga pada tahun 1993 dikembangkan lagi menjadi pusat perencanaan dan pengembangan teknologi informasi (PUSRENBANGTI) yang memulai riset teknologi informasi. Pada tahun 1995 dalam rangka antisipasi, unit ini kembalai berevolusi menjadi Divisi Riset Teknologi dan Informasi (RisTI) sebuah devisi yang berfokus pada aplikasih dan pengembangan teknologi komunikasih dan informasi masa depan serta dimulainya pemanfaatan teknologi informasi sebagai basis proses administrasi.
E.
Proses Perubahan
Organisasi
Proses terjadinya suatu perubahan di dalam
organisasi meliputi enam tahap, hal ini diungkapkan oleh L.C. Megginson, Donald
C.M. dan Paul H.P.,Jr. seperti dikutip oleh T.Hani Handoko. Adapun tahap-tahap
tersebuat adalah sebagai berikut :
1. Tekanan dan Desakan
Pada tahap ini manajemen tingkat atas mulai merasakan adanya
masalah, tekanan, desakan dan kebutuhan akan suatu perubahan. Hal ini ditandai
dengan adanya penurunan produktivitas, volume penjualan dan laba, perputaran
tenaga kerja tinggi dan kalahnya persaingan produk dipasaran, dan sebagainya.
2. Intervensi dan Reorientasi
Setelah merasakan adanya tekanan dan desakan, para manajer mulai
mencoba berusaha menyelesaikannya dengan mencari dan menentukan serta
merumuskan permasalahan, untuk itu mereka biasanya menyewa seseorang atau
beberapa konsultan atau bisa juga pihak internal (karyawan perusahaan) sebagai
pengantar perubahan.
3. Diagnosa dan Pengenalan Masalah
Pada tahap ini pengantar perubahan mulai mengumpulkan berbagai
informasi (data), kemudian menganalisanya. Masalah yang paling penting dikenali
dan diperhatikan untuk dipecahkan.
4. Penemuan dan Komitmen penyelesaian
Pada tahap ke empat ini, pengantar perubahan dan merangsang
pemikiran, kretivitas serta mulai meninggalkan “metode-metode kerja lama”,
menggantinya dengan mtode-metode baru yang lebih afektif. Begitu juga untuk
penyesuaian dibuatlah rencana program-program latihan, keterampilan,
peningkatan wawasan, dll.
5. Percobaan dan Pencarian Hasil
Setelah alternatif terbaik untuk penyelesaian ditemukan dan
dikembangkan, selanjutnya diadakan percobaan penerapannya untuk diketahui
hasilnya.
6. Penguatan dan Penerimaan
Pada tahap ini, setelah penerapan program-program kegiatan dalam
rangka penyesuaian dengan perubahan ataupun pengembangannya telah berhasil dan
sesuai dengan keinginan, maka kegiatan untuk perubahan tersebut diusahakan
harus diterima oleh para karyawan dan menjadi penguat yang dapat mengikat semua
karyawan pada perubahan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan teori diatas maka kesimpulannya adalah :
1. Strategi adalah suatu cara
yang diterapkan oleh individu atau kelompok untuk melaksanakan tujuan-tujuan
organisasi guna mendapatkan sesuatu yang lebih baik sesuai dengan harapan
organisasi.
2. orgaisasi adalah suatu wadah
yang didalamnya terdapat organg-orang yang bekerjasama sebagai satu kesatuan
sosial yang dikoordinir secara sadar guna mendapatkan tujuan bersama atau
kelompok
3. Perubahan organisasi ini merupakan perubahan
yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan maupun penyesuaian yang meliputi
struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu
organisasi. Setiap organisasi pasti akan
mengalami perubahan karena organisasi selalu mengahadapi berbagai macam
tuntutan kebutuhan.
4. Strategi Mepertahankan Perubahan Organisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Mengubah Struktur, Mengubah Proses dan Mengubah Budaya.
5. Proses terjadinya suatu perubahan di dalam organisasi meliputi enam tahap, yaitu Tekanan dan Desakan, Intervensi dan Reorientasi, Diagnosa dan Pengenalan Masalah, Penemuan dan Komitmen penyelesaian, Percobaan dan Pencarian Hasil, Penguatan dan Penerimaan.
B.
Saran
1. Dalam menetukan Strategi yang
nantinya akan diterapkan oleh individu atau kelompok harus dijelaskan secara
benar dan baik sehingga strategi tersebut dapat dijalankan dan akhirnya
mencapai tujuan.
2. Dalam pembentukkan organisasi
baik secara formal dan informal harus dijelaskan secara baik dan benar fungsi
kerja masing-masing anggota sehingga setiap anggota dapat bekerja secara
optimal untukmencapai tujuan bersama.
3. Setiap organisasi pasti akan
mengalami perubahan baik secara langsung maupun tidak langsung atau karena faktor
eksteren maupun interen oleh karenanya Manajer dan seluruh anggota dalam
diharapkan selalu siap untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
4. Dalam mempertahan organisasi
manajer diwajibkan mencari solusi yang tepat agar dapat menyesuaikan perubahan
yang terjadi, salah satu contonya menggunakan agen konsultan yang tepat untuk
membantu dalam mempertahakan organisasi
5. Pada saat terjadi tranformasi
organisasi, sangat diharapkan kepada Manajer atau Pimpinan untuk memberikan
motivasi moral sehingga semua anggota dapat melewati proses dengan baik dan
memahami perubahan tersebut.
Ambarwati Ari, Dwi Sri, Mengelola perubahan organisasional: Isu peran kepemimpinan transformasional dan organisasi Pembelajaran dalam konteks perubahan. Siasat Bisnis. JSB No. 8 Vol. 2 Desember 2003. Hal: 155-176.
Fathul Himam, 2012. Identitas Organisasi: Eksplorasi Terhadap
Dimensi dan Maknanya bagi perubahan organisasi. Siasat Bisnis. Vol. 16 No.
2, juli 2012. Hal: 198-204.
http://2010manajemenstrategi.blogspot.com/2010/11/manajemen-strategis_13.html
http://meydiannisa26.blogspot.com/2016/01/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
Mintzberg, H. Ahlstrand,
B, Lampel, J. 1998. Strategy
Safari.
Pramudiana, Y, dkk.
2015. The Study Of Organizational
Readiness And Awareness To Confront Transient Advantage In Business Competition
On Innovation And Design Center (IDeC) Business Unit Of PT. Telkom Indonesia
TBK. Manajemen Indonesia. Vol.
15-No.3. Desember 2015. Hal: 235-241.
Robbins, Stephen P. 1994. Organization Ttheory.
Salaman, G. A. David.
2003. Strategy and Capability Sustaining
Organizational Change.
Post a Comment for "STRATEGI DAN KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN PERUBAHAN ORGANISASI"