Loyalitas Pelanggan
Definisi Loyalitas Pelanggan (customer loyalty definition)
Pengertian
Loyalitas
Secara
harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan
kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan
konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya.
![]() |
Sumber : https://sarjanaekonomi.co.id/loyalitas-konsumen/ |
Istilah
loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun praktisi
bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks
sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis makananya. Dalam
banyak definisi Ali Hasan (2008:81) menjelaskan loyalitas sebagai berikut:
- sebagai konsep generic,
loyalitas merek menujukkan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah
merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
- Sebagai konsep perilaku,
pembelian ulang kerap kali dihubungkan denga loyalitas merek (brand
loyality). Perbedaannya, bila loyalitas merek mencemirkan komitmen
psikologis terhadap merek tertentu, perilaku pembelian ulang menyangkut
pembelian merek yang sama secara berulang kali.
- Pembelian ulang merupakan hasil dominasi (1) berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternative yang tersedia, (2) yang terus – menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk pelanggan membeli kembali merek yang sama.
Loyalitas
pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran
modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan
mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang
terjalindalam kurun waktu tertentu.
Boulding
(dalam Ali Hasan, 2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada
konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan terhadap
merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya
persepsi tentang kualitas produk.
Customer
loyalty atau loyalitas konsumen menurut Amin Widjaja Tunggal (2008:6) adalah
kelekatan pelanggan pada suatu merek, took, pabrikan, pemberi jasa, atau
entitas lain berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik,
seperti pembelian ulang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ada unsur perilaku dan sikap dalam loyalitas pelanggan.
Loyalitas
adalah respon perilaku pembelian yang dapat terungkap secara terus menerus oleh
pengambil keputusan dengan memperhatikansatu ataulebih mererk alternative dari
sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. Perlu ditekankan
bahwa hal tersebut berbedad dengan perilaku membeli ulang, loyalitas pelanggan
menyertakan aspek perasaan, tidak melibatkan aspek afektif didalamnya
(Dharmesta, dalam Diah Dharmayanti, 2006:37-38).
Olson
(dalam Trisno Mushanto, 2004 128) berpendapat bahwa loyalitas pelanggan
merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan
untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk maupun jasa yang
dihasilkan oleh badan usaha tersebut yang membutuhkan waktu yang lama melalui
suatu proses pembelian yang terjadi secara berulang-ulang.
Menurut
Ali Hasan (2008:83) Loyalitas pelanggan dedefinisikan sebagai orang yang
membeli, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan
merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat
yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau
mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.
Mnurut
Gremler dan Brown (dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa loyalitas pelanggan adalah
pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga
mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya
dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli.
Griffin
(dalam Diah Dharmayanti, 2006 :38) berpendapat bahwa pelanggan yang loyal
adalah pelanggan yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu sehingga
mempunyai antusiasme untuk memperkenalkanny kepada siapapun yang dikenal.
Engel,
Blackwell, Miniard (dalam Ali Hasan, 2008 : 84) mengemukakan bahwa loyalitas
pelanggan merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan dan
keterlibatan yang tinggi pada pilihannya, dan bercirikan dengan pencarian
informasi eksternal dan evaluasi alternative.
Dick
dan Basu (dalam Ali Hasan, 2008:84) menyatakan definisi loyalitas lebih
bersifat operasional yang menyebutkan bahwa loyalitas sebagai sebuah konsep
yang menekankan pada tuntutan pembelian, proporsi pembelian, atau probabilitas
pembelian. Sementara itu Alida Palilati ( 2004:67) mengatakan bahwa loyalitas
terhadap produk atau jasa perusahaan (merek) didefinisikan sebagai sikap
menyenagi (favorable) terhadap sesuatu merek, yang direpresentasikan dalam
pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.
Seorang
pelanggan yang loyal memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang akan dibeli
dan dari siapa. Pembeliannya bukan merupakan peristiwa acak. Selain itu,
loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi waktu dan mensyaratkan bahwa tidakan
kurang dari dua kali (Jill Griffin, 2003:5). Terakhir, unti pengambilan
keputusan menunjukkan bahwa keputusan untuk membeli mungkin dilakukan oleh
lebih dari satu orang. Pada kasus demikian, keputusan pembelian dapat
menunjukkan kompromi yang dilakukan seseorang dalam unit dan dapt menjelaskan
mengapa ia terkadang tidak loyal pada produk atau jasa yang paling disukainya.
Dari
berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan merupakan
sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian
produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan didalamnya,
khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan konsistensi yang
tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga
mempunya komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan yang menawarkan
produk/ jasa tersebut.
Sumber :
November 10, 2009 —
ilmumanajemenpemasaran
Post a Comment for "Loyalitas Pelanggan"