PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM KEHAMILAN
KATA PENGANTAR
Degan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang bejudul ’’PERUBAHAN PSIKOLOGIS
DALAM KEHAMILAN’’.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, berkat
bantuan dan tidak lepas dari tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
lepas dari bantuan bebagai pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
materi maupun ca ra penulisannya.Namun demikian, kami telah berupaya dalam
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB1 Pendahuluan.........................................................................................................................3
BAB II Pembahasan .......................................................................................................................4
Masa Kehamilan ................................................................................................................4
Trimester 1 .........................................................................................................................5
Trimester II ........................................................................................................................6
Beberapa Kiat untuk Menyeimbangkan Kondisi Psikologis Ibu Hamil ...................................... 7
BAB III Penutup ........................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ............................................................................................................................12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk:
a. Memperoleh gambaran tentang proses
kehamilan.
b. Mengetahui kondisi psikologis ibu
hamil pertama.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Penyesuaian Psikologis pada Ibu dan Prosesnya
2.2 Masa Kehamilan
Masa
kehamilan dibagi menjadi tiga periode atau
trimester, masing-masing selama 13 minggu. Trimester membantu pengelompokan
tahap perkembangan janin dan tubuh Anda. Kehamilan itu unik pada setiap wanita. Jadi tidak usah cemas jika
Anda mengalami pengalaman sedikit berbeda dengan ibu
hamil lainnya.
2.2.1
Trimester Pertama
Kehamilan trimester pertama merupakan periode adaptasi. Respon yang muncul pada periode ini adalah sebagai berikut:
1.
Ketidakyakinan/ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita
akan merasa tidak yakin dengan kehamilannya dan berusaha untuk
mengkonfirmasikan kehamilan tersebut. Hal ini disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak begitu jelas atau sedikit berubah.
Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bevariasi terhadap
ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil
akan berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan
bahwa dirinya tidak hamil.
Fase ini, seorang wanita akan mengobservasi seluruh bagian tubuhnya untuk memastikan
perubahan yang mengindikasikan tanda- tanda kehamilan, merundingkan kepada keluarga dan teman tentang kemungkinan bahwa telah terjadi kehamilan, memvalidasi kehamilan tersebut dengan menggunakan tes kehamilan.
2.
Ambivalen
Ambivalen didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan,
seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan (Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2005). Setiap wanita
hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya selama masa kehamilan. Ambivalen
merupakan respon normal
individu ketika akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita merasa bahwa ini tidak nyata dan bukanlah saat yang tepat
untuk hamil, walaupun ini telah direncanakan atau diidamkan.
Wanita yang sudah merencanakan kehamilan sering berpikir bahwa dirinya membutuhkan waktu yang lama
untuk menerima kehamilan, akan merasa khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab
dan perasaan akan ketidakmampuannya untuk menjadi orang
tua yang baik, serta takut jika kehamilan ini akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
3.
Fokus pada
diri sendiri
Awal kehamilan, pusat pikiran
ibu berfokus pada dirinya sendiri, bukan pada janin. Ibu merasa bahwa janin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri ibu,
calon ibu juga mulai berkeinginan untuk menghentikan rutinitasnya yang penuh
tuntutan sosial dan tekanan agar dapat menikmati waktu kosong tanpa beban.
Banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur.
Perubahan fisik
dan meningkatnya hormon
akan menyebabkan emosi
menjadi labil. Perubahan
hormonal merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan. Perubahan
hormon ini dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama seperti saat wanita mestruasi atau menopause. Mood ibu hamil
akan mudah sekali berubah-ubah. Perubahan ini seringkali membuat ibu dan orang-orang di sekitarnya
menjadi bingung.
4.
Perubahan
seksual
Selama trimester
I, seringkali keinginan seksual wanita
menurun. Ketakutan akan keguguran
menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas seksual.
Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami keguguran. Jadi,
kesimpulan perubahan
psikologis kehamilan trimester pertama adalah:
- Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
- Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
- Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya sedang hamil
- Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun
- Khawatir kehilangan bentuk tubuh
- Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga
- Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan
yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga
merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami
kemunduran.
Trimester
kedua sebenarnya terbagi atas dua fase:
pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya
kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan
tugas psikologis utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas
sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.Pada trimester
kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Kesimpulan Perubahan
psikologis kehamilan trimester kedua adalah:
- Ibu sudah mulai merasa sehat
- Mulai bisa menerima kehamilannya
- Merasakan gerakan bayi dan merasakan
kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya
- Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran
- Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasa beban
- Libido dan gairah seks meningkat
- Merasa bayi sebagai individu yang merupakan
bagian dirinya
- Hubungan sosial meningkat dengan orang lain
- Ketertarikan dan aktivitas terfokus
pada kehamilan, kelahiran dan persiapan peran barunya
- Rasa tidak nyaman kembali timbul
- Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir
tepat waktu
- Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
- Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam
kondisi yang tidak normal
- Semakin ingin menyudahi kehamilannya
- Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
- Merasa kehilangan perhatian
- Tidak sabaran dan resah
2.3 Beberapa Kiat untuk Menyeimbangkan Kondisi Psikologis Ibu Hamil
1. Informasi
2. Rajin chek up
3. Makan Sehat
4. Jaga Penampilan
5. Kurangi Kegiatan
7. Senam Hamil
8.
Latihan Pernafasan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Proses
kehamilan itu terjadi ketika sperma ( benih pria ) bertemu dengan sel telur (
benih wanita ), dan hal itu hanya bisa terjadi apabila hubungan kelamin
dilakukan di sekitar masa subur. Masa subur itu terjadi semenjak ovulasi (
keluarnya sel telur ) dari ovarium ( indung telur ) hingga akhir masa hidupnya
( kira kira 12-24 jam ). Sementara itu sel sperma yang masuk hingga tuba
fallopii bisa bertahan 1 hingga x 24 jam. Jadi hubungan seksual yang dilakukan
1- 2 hari sebelum masa subur masih mungkin bisa terjadi kehamilan. Dengan
demikian meskipun hanya sekali saja melakukan hubungan seks, bisa saja terjadi
kehamilan kalau waktunya di sekitar masa ovulasi.
Dari pembahasan di atas, jelas sekali bahwa keadaan dan perubahan psikologis ibu selama masa kehamilan dapat mempengaruhi keadaan dirinya serta janin yang dikandungnya.Keadaan janin, baik fisik maupun mental akan terganggu dan akan menyebabkan hal yang mengerikan nantinya.
3.2
Saran
Kehadiran anak biasanya dinantikan oleh pasangan muda,
sebagai wujud buah cinta. Satu hal yang paling penting adalah kesiapan kedua
orang tua, terutama calon ibu, yang meliputi kesiapan fisik, mental dan gizi.
Generasi yang baik merupakan buah dari kesiapan orang tua, yang dimulai sejak
janin belum terbentuk.
Ketika seorang ibu hamil tidak siap untuk menerima
kehamilan, maka secara fisik ia semakin terasa berat. Ini akan menjadi suatu
hal yang sangat tidak menyenangkan. Penolakan terhadap kehamilan akan tercetus
dalam ketidakstabilan emosi yang berlebih, seperti perasaan dan suasana hati
yang tidak menentu selama kehamilan.
Menurut penelitian di Amerika, 10% dari ibu hamil yang
depresi akan menularkan secara biokimia kesedihannya pada janinnya, yang akan
meningkatkan hormon stress dan aktivitas otak sang janin.menghindarinya, ibu
hamil harus mempersiapkan diri dalam hal berikut:
v Kesiapan menghadapi perubahan bentuk fisik
Ibu hamil pastinya akan mengalami perubahan luar biasa
terhadap bentuk tubuhnya. Ia akan merasa tidak menarik dan tidak nyaman dengan
bentuk tubuhnya yang baru. Ini akan mempengaruhi suasana hati ibu hamil.
Yakini, perubahan ini sifatnya hanya sementara. Setiap ibu hamil pasti
mengalaminya.
v Kesiapan menghadapi perubahan peran
Seorang ibu akan menyandang peran yang sangat berbeda
daripada sebelumnya. Ini perlu dipersiapkan dengan baik, antara keinginan
menggebu untuk segera menimang bayi dan ketakutan luar biasa terhadap peran
yang awam bagi dirinya.
v Peninjauan kembali motivasi hamil
Sikap ibu hamil yang paling positif terhadap kehamilan
adalah mereka yang memandang peran orang tua sebagai kesiapan untuk
mengembangkan diri.Dengan sikap positif dan dukungan dari suami, maka ibu hamil
akan lebih siap menghadapi hari-hari sulit selama kehamilan.
v Berikut beberapa saran bagi ibu hamil agar
kehamilan menjadi optimal :
·
Menjalani
konseling prahamil
·
Menyembuhkan
penyakit yang ada
·
Menghentikan
minum pil KB
·
Hindari
rokok dan alcohol
·
Menjaga
berat badan, usahakan berat badan normal.
·
Perhatikan
lingkungan kerja, apakah berdampak negative atau tidak.
·
Sering
berolahraga
·
Terus
merawat diri dan menjaga kesehatan dengan baik, terutama pada periode 3 bulan
pertama.
·
Perbanyak
membaca, mempelajari segala sesuatu sesuatu tentang kehamilan, melahirkan, bayi
dan perawatan, serta proses pengasuhan anak.
·
Lakukan
pemeriksaan secara berkala.
Hal lain yang perlu ibu hamil perhatikan adalah masalah gizi. Menurut penelitian, seorang wanita yang sejak masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan selama hamil keadaan gizinya selalu baik akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi yang sehat, tanpa komplikasi.Sedangkan ibu hamil yang berat badannya sebelum hamil di bawah batas normal, maka akan melahirkan bayi yang berat badannya juga kurang, atau bahkan tidak berumur panjang.
DAFTAR PUSTAKA
bidandesa.com/psikologi-pada-ibu-hamil.html diunduh 25 april 2011 10:19 PM
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Cetakan Ke III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-midwife-practices-d3/asuhan/perubahan-dan-adaptasi-psikologis-dalam-kehamilan
diunduh 25 april 2011 10:16 PM
patriani-gift.blogspot.com/2009/03/perubahan-psikologi-pada-ibu-hamil.html diunduh 25 april 2011 11:02 PM
Pusdiknakes. 2001. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan.
Buku 2 Asuhan Antenatal.
Sulistyowati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta: Salemba Medika
Widyastuti, S. Adaptasi
Psikososial Pada Masa Kehamilan.
scribd.com/doc/37479306/Adaptasi-Psikososial-Pada-Masa-Kehamilan
http://id.wikipedia.org/
Varney Helen, dkk. 2006. Buku Ajar – Asuhan Kebidanan. Jakarta : Penerbit
Post a Comment for "PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM KEHAMILAN"