Rasio Keuangan dan jelaskan indikator yang sering digunakan?
Nama :
Evarista Sri Rainah Atbar
Npm :
201-961-201-164
Kelas : C/
MANAJEMEN
Tugas :
Analisis Keuangan
1. Meringkas
tentang Rasio Keuangan dan jelaskan indikator yang sering digunakan?
Setiap kebijakan perusahaan yang
menyangkut dengan keuangan sebaiknya diputuskan berdasarkan rasio keuangan. Hal
tersebut dimaksudkan agar setiap keputusan yang dibuat dalam hal keuangan,
tidak salah langkah. Pentingnya untuk berhati-hati dalam memutuskan kebijakan
manajemen perusahaan, karena berhubungan dengan berbagai kepentingan
perusahaan. Kesalahanan menentukan keputusan, akan berakibat pada kerugian.
Pertimbangan keputusan yang dikeluarkan dengan
berdasar pada rasio keuangan merupakan langkah yang bijak. Pasalnya, manajemen
bisa memprediksi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, lebih tahu langkah apa saja yang harus dilakukan agar perusahaan
dapat bertahan.
Wajar, bila
sering menemui perusahaan yang melakukan PHK pada karyawannya. Hal tersebut
dilakukan agar perusahaan dapat bertahan selama beberapa tahun ke depan.
Disamping itu, untuk menyelamatkan aset perusahaan, serta meminimalisir resiko
kebangkrutan.
·
DEFINISI RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan atau rasio finansial (bahasa Inggris: financial ratio)
merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos
laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan
suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor
untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan
prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian
informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk
menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain
dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah
ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa
lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada
masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam
laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan
kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu
perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah
cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang
dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan
dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur,
analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
Jadi, Rasio keuangan adalah suatu perhitungan rasio dengan menggunakan
laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar
pos yang ada diantara laporan keuangan.
Secara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
o
Rasio
Profitabilitas/ Rentabilitas.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain: GPM (Gross
Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA
(Return to Total Asset), ROE (Return On Equity).
Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
-
Tujuan
dan Manfaat Rasio Profitabilitas
untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode tertentu.
untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang
untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
-
Jenis-Jenis
Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas terbagi kepada:
§ Profit
Margin 0n Sales
Profit margin on sales adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
margin laba atas penjualan. cara pengukuran rasio ini adalah dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. terdapat dua
rumus untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut:
Untuk margin laba kotor dihitung dengan cara penjualan bersih dikurangi
harga pokok penjualan dan dibandingkan dengan penjualan.
Untuk margin laba bersih membandingkan antara laba setelah bunga dan
pajak dengan penjualan.
§ Return
On Ivestmen
Return on investmen adalah rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. 'Return on investmen juga merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya
rasio ini digunakan dalam mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan.
Rumus :
“Return
of Investment” =
§ Return
On Equity
Return on equity adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakian kuat, demikian pula
sebaliknya.
Rumus : “Return
On Equity” =
§ Earning
per Share of Common Stock
Earning
per share of common stock adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. rasio yang
rendah menunjukkan manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham,
sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.
Rumus
: “Earning
per Share Common Stock” =
§ Rasio
Pasar
Rasio
pasar adalah rasio yang menunjukkan sekelompok rasio yang berhubungan dengan
harga saham perusahaan yang dibandingkan dengan laba perusahaan, nilai buku per
lembar dan nilai pasar dibandingkan dengan nilai buku.
-
Jenis
Jenis Rasio Pasar
§ Price
Earning Ratio (PER)
Price
earning ratio adalah rasio yang membandingkan antara harga per saham dengan
laba per saham.
Rumus
: “Price
Earning Ratio” =
§ Book
Value Per Share
Book
value per share adalah rasio yang membandingkan antara modal sendiri dengan
jumlah saham yang beredar.
Rumus
: “Book
Value Per Share” =
§ Market
to Book Value Ratio
Market to book value ratio adalah rasio yang membandingkan antara harga
per saham dengan nilai buku per saham.
Rumus: “Market to Book Value Ratio” =
o
Rasio
Likuiditas.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya.
Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio
Lancar (current ratio).
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan
perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya
berhubungan dengan keadaan keseluruhan perusahaan tetapi juga berkaitan dengan
kemampuannya mengubah aktiva lancar menjadi uang kas. Jadi likuiditas adalah
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai
sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang
illikuid. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajiban kepada
pihak luar perusahaan. Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus
memiliki jumlah kas atau investasi atau aktiva lancar lainnya yang dapat segera
dikonversi atau diubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibannya seperti membayar
pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.
-
Tujuan
dan Manfaat Rasio Likuiditas
berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil
rasio likuiditas:
1.
untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat di tagih.
2.
untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancar keseluruhan.
3.
untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan persediaan atau piutang.
4.
untuk
mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja
perusahaan.
5.
untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
6.
Sebagai
alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan
utang
7.
untuk
melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkannya untuk beberapa periode
8.
untuk
melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing -masing komponen yang
ada di aktiva lancar dan utang lancar
9.
Menjadi
alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat
rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
-
Jenis-Jenis
Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas terbagi kepada:
§ Current
Ratio
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban
lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah
biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya
current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan
banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba
perusahaan.
Rumus : Current Ratio =
%
§ Quick
Ratio
Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan
perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan persediaan. Hal ini disebabkan persediaan memerlukan waktu
relatif lebih lama untuk diuangkan dibandingkan dengan aset lain. Dengan kata
lain, quick ratio diukur dari total aktiva lancar kemudian dikurangi dengan
persediaan termasuk biaya yang di bayar di muka dan dibandingkan dengan seluruh
utang.
Rasio ini lebih tajam dari pada current ratio, karena hanya
membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dengan
hutang lancar. Jika current ratiotinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan
adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.
§ Cash
Ratio
'Cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukkan dari tersedianya dana atau kas yang setara kas seperti rekening
giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan
rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang
jangka pendeknya.
Rumus : “Cash Ratio =
§ Rasio
Perputaran Kas
Rasio perputaran kas menunjukkan nilai relatif antara nilai penjualan
bersih terhadap modal kerja bersih. Modal kerja bersih merupakan seluruh
komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar. Rasio perputaran kas
dihitung dengan membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja bersih.
Rumus : Rasio Perputaran Kas =
§ Inventory
to Net Working Capital
Inventory to net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja
perusahaan.
Rumus
: “Investory to Net Working Capital” =
o
Rasio
Pengungkit/ Leverage/ Solvabilitas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana
perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal
sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned.
Rasio solvabilitas atau Leverage ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya
berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.
Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas
1.
untuk
mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
(kreditor).
2.
untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap
seperti angsuran pinjaman termasuk bunga.
3.
untuk
menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.
4.
untuk
menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
5.
untuk
menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva.
6.
untuk
menilai berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
utang jangka pendek.
7.
untuk
menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih.
Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas terbagai kepada:
§ Debt
to Asset Ratio
Debt to asset ratio atau yang biasa disebut debt ratio adalah rasio
utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan
total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
hutang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan
aktiva. Dari hasil pengukuran apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan
utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan
pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya
dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin
kecil perusahaan dibiayai dengan utang.
Rumus: “ Debt to Asset Ratio” =
§ Debt
to Equity Ratio
Debet to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang
, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.
Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Bagi kreditor semakin besar rasio
ini, akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin
terjadi di perusahaan. Namun bagi perusahaan semakin besar rasio akan semakin
baik. Sebaliknya, dengan rasio yang rendah semakin tinggi tingkat pendanaan
yang disediakan pemilik dan semakin besar batas penanganan bagi peminjam jika terjadi
kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva.
Rumus : “ Debt to Equlity Ratio” =
§ Long
Term Debt to Equity Ratio
Long term debt to equity ratio merupakan rasio utang jangka panjang
dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan
oleh perusahaan.
Rumus : “Long Term Debt to Equality
Ratio” =
§ Times
Intered Earned
Times intered earned rasio yang berguna untuk mengetahui kemampuan laba
dalam membayar biaya bunga untuk periode sekarang. Investor dan kreditor lebih
menyukai rasio yang tinggi karena rasio yang tinggi menunjukkan margin keamanan
dari investasi yang dilakukan. Rasio ini dapat diperbandingkan dengan laba
sebelum pajak dan biaya bunga. Semakin tinggi rasio ini semakin besar
kemungkinan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman baru dari kreditor.
Demikian pula sebaliknya apabila rasionya rendah semakin rendah pula kemampuan
perusahaan untuk membayar bunga dan biaya lainnya.
Rumus : “Times Intered Earned” =
§ Fixed
Charge Coverage
Fixed charge coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang
menyerupai Times Intered Earned ratio. Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini
dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa
aktiva berdasarkan kontrak sewa. Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah
kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang. adapun rumus untuk mencari Fixed
Charge Coverage adalah earning before tax ditambah sewa bunga ditambah
kewajiban sewa dan dibandingkan dengan biaya bunga ditambah kewajiban sewa.
§ Current
Asset to Equity
Current asset to equityadalah rasio yang membandingkan antara total
aktiva lancar dengan modal sendiri.
Rumus : Current Asset to Equality
=
Inventory to Equity
Inventory to equityadalah rasio yang membandingkan antara total
persediaan barang dengan modal sendiri.
Rumus : Inventory to equality
=
§ Receivable
to Equity
Receivable to equity adalah rasio yang membandingkan antara total
piutang dengan modal sendiri.
Rumus : Receivable to Equality
=
o
Rasio
Aktivitas.
Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan
lainnya. ada dua penilaian rasio aktivitas yaitu:
Rasio Nilai Pasar. Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap
Nilai Buku perusahaan. Rasio ini antara lain: PER (Price Earning Ratio),
Devidend Yield, Devideng Payout Ratio, PBV (Price to Book Value). Dalam sumber
yang berbeda rasio pasar dianggap terpisah dari rasio aktivitas.
Rasio Efesiensi/ Perputaran. Rasio perputaran digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga memberikan aliran
kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain Rasio Perputaran Persediaan,
Perputaran Aktiva Tetap, dan Total Asset Turnover.
Rasio aktivitas adalah rasio yang dapat digunakan manajemen untuk
mengembil keputusan terdiri dari beberapa jenis. penggunaan rasio yang
diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen perusahaan. Artinya
lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut.
Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas
1.
untuk
mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang berputar dalam satu periode.
2.
untuk
menghitung hari rata-rata penagihan piutang.
3.
untuk
menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan di dalam gudang.
4.
untuk
mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu
periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang
digunakan.
5.
untuk
mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan.
-
Jenis-Jenis
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas terbagi kepada:
§ Perputaran
piutang
Perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang di tanam dalam piutang berputar selama satu periode. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang
semakin rendah. dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.
Sebaliknya jika rasio ini semakin rendah ada over investmen dalam piutang. Cara
mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara penjualan kredit dengan
rata-rata piutang.
Rumus : Perputaran piutang =
§ Perputaran
sediaan
Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang ditanam dalam sediaan berputar dalam satu periode. Semakin kecil
rasio ini, menunjukkan perusahaan bekerja secara tidak efisien. Sebaliknya jika
rasio ini tinggi menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid
persediaan semakin baik. Cara menghitung rasio perputaran sediaan dilakukan
dengan dua cara yaitu: pertama membandingkan antara harga pokok barang yang
dijual dengan nilai sediaan, yang kedua membandingkan antara penjualan dan
sediaan.
Rumus : Perputaran Sediaan =
Rumus
: Perputaran
Sediaan =
§ Perputaran
modal kerja
Perputaran modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa banyak modal kerja berputar dalam suatu periode. Untuk mengukur rasio
ini dengan membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal
rata-rata. Dari hasil penilaian apabila perputaran modal kerja rendah dapat
diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan
karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu
besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin
disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo
kas yang terlalu kecil.
Rumus : Perputaran Modal Kerja =
Rumus : Perputaran Modal Kerja =
§ Perputaran
aktiva tetap
Perputaran aktiva tetap adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
Untuk mencari rasio ini adalah membandingkan antara penjualan bersih dengan
aktiva tetap dalam suatu periode.
Rumus : Perputaran Aktiva Tetap =
§ Perputaran
Aktiva
Perputaran aktiva adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran
semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Rumus
: Perputaran
Aktiva =
Post a Comment for "Rasio Keuangan dan jelaskan indikator yang sering digunakan?"