Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENGERTIAN DAN FUNGSI RASIO KEUANGAN

 

TUGAS INDIVIDU ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“Meringkas Tentang Rasio Keuangan Jelaskan dan Indikatornya Yang Sering Digunakan”

 

Nama              : Roihadzan

Npm                : 201961201195

Jurusan          : Manajemen

Angkatan       : 2019

Semeter          : 6 (Enam)

Matakuliah    : Analisis Laporan Keuangan

Dosen              : Apolinaris S. Awotkay, SE., MM

Kelas               : C

Waktu                        : 08.00-10.30

Ruangan        : Manjemen V.B

 

            Sumber : https://www.invesnesia.com/rasio-keuangan 

 


(Tugas : 02-03-22

Dikerjakan & Dikumpul : 02-03-22

Batas Kumpul : 06-03-33 di Email: apolinarisaworkay@unmus.ac.id)

 

Pengertian Rasio

Rasio dapat dipahami sebagai perbandingan suatu angka tertentu pada suatu akun terhadap angka dari akun lainnya. Analisa rasio sering digunakan oleh manajer, analisis kredit, analisis saham. Analisis rasio bermanfaat karena membandingkan suatu angka secara relatif, sehingga bisa menghindari kesalahan penafsir pada angka mutlak yang ada di dalam laporan keuangan. itulah dilihat perbandingan dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya

itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan. (Murhadi, 2013; 56).

Fungsi Rasio Keuangan

1.      Mengetahui Optimalisasi Keuangan

Optimalisasi keuangan yaitu suatu analisa rasio keuangan untuk melihat penggunaan keuangan yang lebih optimal. Penggunaan keuangan yang jelas. Termasuk diantaranya apabila terjadi kecurangan dalam laporan keuangan, atau penggunaan yang keuangan yang tidak efisien

2.      Melihat Efektifitas Manajemen Operasional

Manajemen operasional meliputi penggunaan biaya, dan efektifitas penggunaan keuangan untuk operasional perusahaan. Oleh sebab itu, mengacu pada rasio tersebut dapat melihat seberapa efektif kinerja manajemen operasional dalam penggunaan biaya untuk kegiatan operasional.

3.      Melihat Optimalisasi Penggunaan Aktiva

Aktiva merupakan hal yang tidak kalah pentingnya untuk dievaluasi mengenai penggunaannya. Besaran aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, menjadikan bahan pertimbangan manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan. Sehingga dari rasio tersebut bisa diketahui optimalisasi penggunaannya.

4.      Melihat Tingkat Kesehatan Keuangan Dalam Perusahaan

Kesehatan keuangan perusahaan berarti selalu mendapatkan laba dari setiap aktivitas bisnisnya. Dengan demikian, bisa diketahui tingkat kesehatan keuangan berdasarkan rasio tersebut. Sehingga dapat dianalisa seberapa lama perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang

5.      Acuan Untuk Menganalisa Kemampuan Perusahaan Untuk Berkembang

Pengembangan bisnis seringkali dilakukan oleh sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut dapat terus bertahan. Pengembangan bisnis, meliputi pendirian cabang, perluasan wilayah pemasaran, peluncuran produk baru. Semua itu diperlukan analisa keuangan yang lebih seksama, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Manfaat Rasio Keuangan

1.      Komprehensif

Rasio tersebut tidak hanya mencakup satu aspek tetapi berbagai aspek kinerja perusahaan. Mulai dari likuiditas, efektivitas manajemen, solvabilitas hingga valuasi. Dapatkan analisis komprehensif dari berbagai jenis rasio. Melihat perusahaan dari berbagai sudut.

2.      Perbandingan

Rasio mudah untuk dibandingkan. Baik antar periode untuk satu saham atau antara satu saham dengan yang lain. Rumus standar dan hasil rasio memudahkan untuk membandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Sementara itu, perbandingan sangat penting dalam berinvestasi untuk dapat memilih saham mana yang paling layak dibeli.

3.      Mudah didapat

Ada cukup banyak informasi tentang rasio keuangan yang tersedia. Hampir semua pialang saham memberikan informasi tentang rasio dalam aplikasi perdagangan mereka. Sebagian besar, yang saya tahu, memberikan rasio tersebut secara gratis. Selama Anda adalah pelanggan di broker.

4.      Mudah Dihitung

Rumus rasio standar memudahkan Anda menghitung. Anda baru tahu rumusnya, ambil datanya di laporan keuangan, Anda bisa hitung sendiri. Tidak diperlukan pengetahuan atau keterampilan khusus untuk dapat menghitung rasio. Pengetahuan dasar tentang laporan keuangan saja sudah cukup.

5.      Kekuatan finansial

Jenis rasio ini menunjukkan kekuatan keuangan perusahaan dalam hal risiko bisnis. Apakah perusahaan memiliki keuangan yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Ada kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka panjang, namun ada juga kewajiban yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua jenis kewajiban dalam berbagai periode waktu.

 

 

Jenis Rasio Menurut Rahardjo (2007: 104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan

menjadi lima kelompok, yaitu :

1.     Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek suatu perusahaan, dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap utang lancarnya. Artinya, rasio ini menampilkan kemampuan perusahaan saat memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendek.

Indikator

Biasanya, tingkat likuiditas sebuah perusahaan ditunjukkan dalam angka-angka tertentu, seperti angka rasio cepat, angka rasio lancar, dan angka rasio kas. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, maka kinerja keuangannya dianggap semakin baik.

 

Rasio ini dapat dilakukan analisisnya dengan rumus berikut:

Rasio lancar

Rumusnya adalah: (Aktiva lancar : utang lancar) x 100%

Rasio cepat

Rumusnya adalah: [(Aktiva lancar – persediaan / utang lancar ] x 100%

Rasio kas (cash ratio)

Rumusnya adalah: Cash ratio = [(Kas + setara kas) : utang lancar] x 100%

2.     Rasio Aktivitas

Analisis rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang mereka miliki, sehingga dapat ditentukan seberapa tinggi tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada kegiatan tertentu.

Aktiva yang rendah pada penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Jika kondisi tersebut terjadi, dana kelebihan yang ada sebaiknya ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

Indikator

Rasio ini digunakan untuk memeriksa tingkat investasi yang dilakukan pada aset dan pendapatan yang dihasilkannya. Karena alasan ini, rasio aktivitas juga dikenal sebagai rasio operasi atau analisis rasio perputaran.

Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:

Perputaran piutang = Penjualan bersih : rata-rata piutang dagang

Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan : rata-rata persediaan

Perputaran aktiva tetap = Penjualan : total aktiva

Perputaran total aktiva = Penjualan : total aktiva

3.     Rasio Solvabilitas

Rasio ini dikenal juga dengan sebutan leverage ratio, rasio ini adalah suatu rasio yang digunakan dalam rangka menilai kemampuan sebuah perusahaan atas pelunasan utang dan seluruh kewajibannya, dengan menggunakan jaminan modal maupun aktiva (harta kekayaan dalam bentuk apa pun) yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek.

Indikator

Rasio solvabilitas atau atau leverage ratio atau solvency ratio membandingkan beban utang perusahaan secara keseluruhan terhadap aset atau ekuitasnya.

 

Rasio solvabilitas terbagi ke dalam dua rumus berbeda yang dipakai untuk menghitung rasio solvabilitas, antara lain:

Rasio utang terhadap aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Rumusnya adalah: (Total utang : total aktiva) x 100%

Rasio utang terhadap ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

Rumusnya adalah: (Total utang : Modal) x 100%.

4.     Rasio Profitabilitas

Jenis rasio keuangan ini digunakan untuk mengukur dan melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan sebuah keuntungan bagi perusahaan. Rasio profitabilitas penting adanya bagi kelangsungan perusahaan karena jantung perusahaan akan bergantung dari sejauh mana perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.

Indikator

Menurut Kasmir (2016 : 196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Analisis rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan cara berikut:

Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rumusnya adalah: (Laba bersih : penjualan x 100%)

Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Rumusnya adalah: (Laba kotor : penjualan bersih x 100%)

Margin Laba Bersih (Net Profit)

Rumusnya adalah: (Laba bersih setelah pajak : penjualan bersih x 100%)

Return On Investment (ROI)

Rumusnya adalah: (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Investasi x 100%)

Rentabilitas Ekonomis (Return On Assets)

Rumusnya adalah: (Laba sebelum pajak : total aktiva x 100%)


5.     Rasio Investment

Rasio investasi adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan kembalian atau imbalan kepada para pemberi dana, khususnya investor di pasar modal dalam jangka waktu tertentu.

Analisis ini bertujuan untuk membuat para calon investor mengetahui kemampuan aset yang akan menghasilkan laba usaha, dan berasal dari kegiatan utama perusahaan dengan memanfaatkan aktiva operasinya.

Indikator

rasio investasi bisa diartikan sebagai rasio atau perhitungan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembalikan dana atau memberikan imbalan kepada para pemberi dana.

Rumus sebagai berikut:

Rumus ROI = (Total Penjualan – Nilai Investasi) / (Investasi x 100%).


6.     Rasio Pasar

Hanafi dan Halim (2009:77), ada 5 jenis rasio yang digunakan untuk

menilai kinerja keuangan perusahaan sebagai berikut: (Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan  Rasio Pasar.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:91) “rasio Pasar (Market Ratio) atau rasio saham adalah rasio yang digunakan untuk mengukur nilai saham. Rasio Pasar antara lain Earning Per Share (EPS), deviden Per Share, dan Book Value per share (PBV)”.

Indikator

Digunakan untuk mengukur nilai saham

Pelajari rumusnya. Rumus untuk menghitung rasio P/E cukup sederhana: nilai pasar per saham dibagi dengan laba per saham (earnings per share atau EPS). Bentuk rumusnya adalah rasio P/E = (P/EPS), yaitu P adalah harga pasar dan EPS adalah laba per saham.


7.     Rasio penilaian atau valuation ratios

menurut Prastowo (2008:215) dikelompokan menjadi: (Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, Rasio keuntungan, dan Rasio penilaian  profitability ratios atau valuation ratios

Indikator

adalah rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya 

Apa saja rasio valuasi kunci?

Beberapa metrik tersedia untuk memvaluasi saham. Price-to-earnings ratio (P/E ratio) adalah contoh yang populer. Beberapa alternatifnya adalah:

Price-to-book value ratio

Price-to-sales ratio

Price-to-cash-flow ratio

Dividend yield

Di sini, saya juga menyajikan beberapa rasio lain seperti dividend payout ratio, retention rate dan sustainable growth rate. Mereka tidak mengaitkan harga saham perusahaan, tapi berguna untuk memvaluasi saham perusahaan.

Price-to-earnings ratio

P/E ratio = Share price / Earnings per share

P/E ratio tinggi

P/E ratio rendah

 

Earnings yield

Earning yield = 1 / (P/E ratio)

Earning yield = EPS / Harga saham

PEG ratio

PEG ratio = (Forward P/E ratio) / (EPS Growth)

Price-to-book ratio

P/B ratio = Price per share / Book value per share

P/B ratio = Market capitalization / Book value

Price-to-sales ratio

P/S ratio = Share price / Sales per share

Price-to-cash-flow ratio

P/CF ratio = Price per share / CFO per share

Earnings per share

EPS = (Laba bersih – Dividen preferen) / Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar

EPS dilusian = (Laba bersih – Dividen preferen) / (Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa beredar + Saham biasa baru yang diterbitkan pada saat konversi)

Dividen per saham

Dividen per saham = (Dividen tunai – Dividen preferen) / Jumlah saham biasa yang beredar

Dividend payout ratio

Dividend payout ratio = Dividends / Net income

Dividend yield

Dividend yield = Dividen per saham / Harga saham

Retention rate

Retention rate = Retained earnings / Net income = (Laba bersih – Dividen) / Laba bersih  = 1 − Dividend payout ratio

Sustainable growth rate

Sustainable growth rate = Retention rate × ROE


Sumber

1.    https://www.idntimes.com/business/finance/ainal-zahra-1/5-jenis-rasio-keuangan-mulai-dari-likuiditas-hingga-investasi/5

2.      https://cerdasco.com/rasio-valuasi/

3.      http://repository.uin-suska.ac.id/17182/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf

 

Post a Comment for "PENGERTIAN DAN FUNGSI RASIO KEUANGAN"